“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun karena kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, kami terpaksa membawa Arief kembali berobat ke RSUD Permata Kuningan,” tutur Sujana
SangajiNews.com — Di balik hijaunya alam Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana, tersimpan kisah pilu tentang perjuangan seorang bocah berusia 12 tahun bernama Arief Ripai. Putra dari Yuli Sukawati dan Udin ini tengah berjuang melawan penyakit Tuberkulosis Tulang (TB Tulang) yang dideritanya selama lebih dari dua tahun.
Menurut keterangan Sujana, pihak keluarga yang mendampingi Arief sejak awal pengobatan, perjalanan panjang mereka dimulai dari RSUD 45 Kuningan, berlanjut ke RSUD Permata Kuningan, kemudian dirujuk ke RSUD Arjawinangun Cirebon, hingga akhirnya ke RSUP Fatmawati Jakarta. Di sanalah Arief akhirnya mendapatkan diagnosis resmi: TB Tulang.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun karena kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, kami terpaksa membawa Arief kembali berobat ke RSUD Permata Kuningan,” tutur Sujana dengan mata berkaca-kaca kepada SangajiNews.com.
Kisah Arief menjadi potret nyata bagaimana kesulitan ekonomi kerap menjadi tembok besar dalam akses kesehatan, terutama bagi masyarakat desa. Meski penuh keterbatasan, keluarga tetap gigih berikhtiar memberikan pengobatan terbaik untuk buah hati mereka.
“Saya berharap ada uluran tangan dari para dermawan, dan perhatian lebih dari pemerintah, agar Arief bisa mendapatkan perawatan maksimal tanpa harus terhambat masalah biaya,” ungkap Yuli Sukawati, ibunda Arief, penuh harap.
Penderitaan Arief bukan hanya soal sakit fisik. Sebagai anak seusianya, ia juga kehilangan kesempatan untuk menikmati masa kecilnya bersama teman-teman sebaya di Kaduagung. Namun semangatnya untuk sembuh tak pernah padam.

SangajiNews.com mengajak seluruh masyarakat, dermawan, dan para pemangku kepentingan untuk bersama-sama membantu perjuangan Arief Ripai. Setetes bantuan Anda bisa menjadi setitik harapan baru dalam hidupnya.
Bagi pihak yang ingin memberikan dukungan atau bantuan, dapat langsung menghubungi pihak keluarga atas nama Sujana di nomor +62 857-1106-8569.
Mari bersatu, mari peduli. Karena di balik satu nyawa yang terselamatkan, tersimpan masa depan yang mungkin akan menerangi dunia.