SangajiNews.com – Kuningan, Senin 21 April 2025 Kabupaten yang dikenal dengan udara sejuk dan hamparan hijau perbukitan itu pagi ini menyambut tamu penting dari pusat. BUDIMAN SUJATMIKO, Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan Nasional (BP TASKIN), mengawali kunjungan kerja dengan semangat yang menyala. Bukan sekadar kunjungan seremonial, namun peluncuran Pilot Program Pengentasan Kemiskinan yang digadang-gadang sebagai model nasional berbasis desa.
Perjalanan dimulai pukul 06.00 WIB, saat iring-iringan mobil dinas menyusuri Tol Ciledug menuju Kabupaten Kuningan. Setibanya di SD Mekarjaya, suasana haru menyambut dengan senyum anak-anak desa. Mereka tak hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga harapan masa depan.
“Anak-anak ini adalah alasan kenapa program ini harus berhasil. Mereka berhak atas kehidupan yang lebih baik, dan kita yang berkewajiban memperjuangkannya,” tutur Budiman Sujatmiko penuh haru.
Selepas itu, rangkaian kegiatan terus bergulir tanpa jeda. Di Balai Desa Cimahi, pameran UMKM membuktikan bahwa masyarakat desa mampu menjadi pelaku utama ekonomi lokal. Produk-produk unggulan seperti keripik singkong organik, batik tulis khas Kuningan, dan kerajinan bambu menyita perhatian rombongan.
Pada pukul 13.30 WIB, acara memasuki inti: Pemaparan Profil Kemiskinan oleh Pemerintah Daerah. Dengan suara lantang dan data yang tajam, Dr. H. DIAN RACHMAT YANUAR, M.Si., BUPATI KUNINGAN, menyampaikan:
“Angka kemiskinan tidak boleh menumpuk di meja statistik. Ia harus dipahami sebagai realitas sosial yang harus kita ubah bersama. Pemerintah tidak bisa sendiri. Kita butuh masyarakat, lembaga, dan negara hadir secara nyata.“
Dukungan kuat juga hadir dari Hj. TUTI ANDRIANI, S.H., M.Kn., WAKIL BUPATI KUNINGAN, yang menegaskan:
“Kami mengawal data sampai ke pintu rumah warga. Dengan sinergi bersama BP Taskin, kami pastikan intervensi tepat, efektif, dan menyentuh yang paling membutuhkan.“
Kegiatan berlanjut ke kunjungan rumah warga, lahan pertanian, hingga peternakan rakyat di Desa Gunungsari, termasuk demonstrasi teknologi drone penyemprot yang diproyeksikan dapat menekan biaya produksi tani dan meningkatkan efisiensi hasil panen.
Desa-desa yang dikunjungi—Mekarjaya, Cimahi, Gunungsari, dan Cimulya—menjadi titik tolak penting dalam menguji langsung respons masyarakat terhadap program ini. Tak sekadar mendengar, Budiman Sujatmiko berdialog langsung dengan para petani, kader Posyandu, ibu rumah tangga, hingga lansia yang berharap masa depan yang lebih cerah.
“Kami tidak bawa janji, kami bawa cara kerja baru. Ini saatnya negara mendekat, mendengar, dan menyentuh langsung nadi masyarakat,” tegas Budiman Sujatmiko di hadapan warga Desa Cimulya.
Malam harinya, pukul 19.30 WIB, langit Kabupaten Kuningan menjadi saksi penyatuan semangat nasional. Di Teras Pendopo Kabupaten Kuningan, digelar Pengukuhan Kepengurusan Bakti Taskin Se-Indonesia. Momentum ini menjadi tonggak sejarah bahwa perjuangan melawan kemiskinan bukan wacana elit, tapi gerakan rakyat semesta.
SangajiNews.com mencatat kesan mendalam dari peristiwa ini: Bahwa Kabupaten Kuningan bukan sekadar lokasi peluncuran program, melainkan laboratorium sosial yang mengajarkan bahwa perubahan dimulai dari tekad bersama dan keberanian untuk bertindak.