“Alam adalah bagian dari kita. Ia hidup, bernapas, dan merasa. Jika kita menjaga keseimbangan dengannya, maka kesejahteraan bukan hanya mimpi,”
SangajiNews.com – Maleber, 30 April 2025 Udara pegunungan yang sejuk menyelimuti Buahjenuk, Desa Parakan, Kecamatan Maleber, saat gelaran sakral Ngaraksa Lembur digelar dalam rangka menyambut 1 Muharram 1447 Hijriah. Tak sekadar seremoni, acara ini menjadi momentum kebangkitan kesadaran ekologis masyarakat, dengan kehadiran langsung Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rahcmat Yanuar, M.Si., yang sekaligus tampil sebagai pemateri utama.
Acara yang dirancang penuh makna ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, serta dua tokoh legislatif yang juga tampil sebagai narasumber, yakni Anggota DPRD Kabupaten Kuningan, Rana Suparman dan H. Atif Mukhlis.
Menurut Ketua Pelaksana, Dian Peltu, kegiatan Ngaraksa Lembur memiliki tujuan besar yang melampaui seremoni tahunan.
“Ini bukan hanya peringatan tahun baru Islam, tapi bentuk nyata cinta kami pada alam. Patanjala atau penyuluhan pegunungan, adalah upaya kita mengajak masyarakat kembali memahami alam sebagai sahabat hidup,” tutur Dian Peltu penuh haru.
Beragam kegiatan digelar sepanjang acara, mulai dari penyuluhan patanjala dan pelestarian gunung, pembugaran situs Batu Tilu, penyuluhan bahaya narkoba dan judi online, hingga makan bersama warga dan penampilan seni tradisional Wayang Golek sebagai penutup yang menggetarkan.
Dalam penyampaiannya, Bupati Dian memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya pelestarian lingkungan sebagai pondasi keberlanjutan hidup masyarakat.
“Kuningan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Air bersih, udara segar, hutan yang lestari—itu semua bukan hadiah gratis. Itu titipan. Kita wajib menjaga dan mengelolanya dengan hati dan ilmu,” tegas Dr. H. Dian Rahcmat Yanuar, M.Si., dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan warga.
Lebih jauh, Bupati Dian menegaskan bahwa acara ini selaras dengan Visi Kuningan Melésat yang menempatkan kelestarian lingkungan sebagai prioritas strategis.
“Alam adalah bagian dari kita. Ia hidup, bernapas, dan merasa. Jika kita menjaga keseimbangan dengannya, maka kesejahteraan bukan hanya mimpi,” tambahnya.
Komitmen ini ditegaskan kembali dalam bentuk program-program nyata Pemerintah Kabupaten Kuningan, seperti revitalisasi kawasan hijau, edukasi pertanian berkelanjutan, hingga sinergi dengan komunitas lokal untuk perlindungan sumber mata air.
Dengan penyuluhan yang membumi dan semangat gotong royong yang kuat, Ngaraksa Lembur membuktikan bahwa kearifan lokal dan kepemimpinan yang bijak mampu menjawab tantangan global seperti krisis lingkungan.
