“Saya sangat prihatin melihat kondisi Pak Sahrun. Ini bukan hanya soal kemiskinan, tapi juga tentang kemanusiaan. Terima kasih kepada warga yang selama ini sudah saling membantu,” ucap Bupati Dian,
SangajiNews.com – Di tengah derap pembangunan dan gemuruh geliat masyarakat, kisah menyayat hati datang dari Desa Pangkalan, Kecamatan Ciawigebang. Seorang pria lansia bernama Sahrun (75) hidup sebatang kara dalam kondisi memprihatinkan: lumpuh, tak berdaya, dan tinggal di rumah kosong yang ditinggal pemiliknya.
Kabar ini langsung mengetuk pintu nurani **Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. yang kemudian melakukan kunjungan langsung ke lokasi pada Kamis, 5 Juni 2025. Didampingi oleh jajaran Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, serta dua pemimpin desa, Kepala Desa Pangkalan dan Kuwu Lukman, Kepala Desa Tambakbaya, Bupati menunjukkan sikap tanggap yang menggetarkan hati masyarakat.
“Saya sangat prihatin melihat kondisi Pak Sahrun. Ini bukan hanya soal kemiskinan, tapi juga tentang kemanusiaan. Terima kasih kepada warga yang selama ini sudah saling membantu,” ucap Bupati Dian, matanya tampak berkaca-kaca.
Tak ingin berlama-lama, rombongan langsung mengevakuasi Sahrun dari rumah kosong itu. Dalam prosesi yang penuh keharuan, tubuh renta pria tersebut digotong menuju mobil dinas, lalu dibawa ke Rumah Singgah Desa Tambakbaya, tempat di mana ia kini mendapat perawatan dan perhatian yang lebih layak.
Sri Nurhayati, tetangga terdekat Sahrun, menuturkan bahwa sang lansia dulunya sempat merantau ke Jakarta dan mengalami kecelakaan tabrak motor dua tahun silam.
“Beliau tidak bisa berjalan sejak itu. Kami para tetangga berusaha membantu sebisanya. Tapi kami terbatas. Kami sangat bersyukur hari ini Pak Bupati datang langsung.”
Sri juga menyampaikan rasa haru dan syukurnya kepada semua pihak yang telah turun tangan.
“Mudah-mudahan kebaikan Pak Bupati, Kuwu Lukman, Kepala Desa Pangkalan, dan seluruh warga dibalas oleh Allah SWT. Terima kasih karena masih ada yang peduli.”
Sikap cepat tanggap dan empatik dari Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., serta sinergi bersama aparatur desa, menjadi cermin kepemimpinan yang tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga menyentuh sisi terdalam kemanusiaan rakyatnya.