“Ini bukan sekadar bantuan uang, tetapi jembatan yang menghubungkan masa kini dan masa depan, memberikan asa bagi kecerdasan spiritual anak-anak kita,” ungkapnya penuh empati.

SangajiNews.com, Kuningan – Di bawah sinar matahari yang menyapu lembut Teras Pendopo Kabupaten Kuningan, suasana haru menyelimuti penyerahan simbolis bantuan zakat kepada perwakilan dari lima kecamatan. Momentum ini menjadi penanda kuat bahwa keberpihakan terhadap rakyat kecil tidak sekadar retorika, melainkan aksi nyata yang terukur dan penuh makna.

Ketua Baznas Kabupaten Kuningan, Drs. H. R. Yayan Sofyan, M.M., menegaskan bahwa penyaluran zakat tahun 2025 ini merupakan hasil dari proses penghimpunan dana umat yang amanah dan transparan.
“Alhamdulillah, hari ini kami menyalurkan Rp 540 juta kepada 1.544 penerima manfaat. Penyaluran selanjutnya akan dilakukan serentak di seluruh kecamatan,” ujarnya.
Kinerja Baznas selama tahun 2024 pun mencatatkan angka membanggakan. Total penghimpunan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan mencapai Rp 7,624 miliar, dengan distribusi sebesar Rp 6,011 miliar kepada 5.820 mustahik, melalui lima program utama: kemanusiaan, kepedulian, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Apresiasi datang langsung dari Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., yang menyampaikan bahwa zakat bukan hanya sekadar transfer dana, tetapi sebuah jembatan spiritual dan sosial.
“Ini bukan sekadar bantuan uang, tetapi jembatan yang menghubungkan masa kini dan masa depan, memberikan asa bagi kecerdasan spiritual anak-anak kita,” ungkapnya penuh empati.
Dalam pidatonya, Bupati juga menyinggung pentingnya peran guru ngaji, guru TPA, dan RA sebagai ujung tombak pendidikan moral dan agama. “Sekolah formal memiliki keterbatasan, sedangkan kehadiran guru ngaji adalah seperti oase di padang pasir,” tambahnya dramatis namun menyentuh.

Komitmen nyata pun diumumkan dengan diluncurkannya program “Ngaji Diri, Nyaah Ka Guru Ngaji, Produk Pesantren” yang akan digelontorkan sebesar Rp 1 miliar untuk 1.000 guru ngaji kampung. Program ini diharapkan menjadi penyokong tambahan dari langkah Baznas dalam memperkuat pemberdayaan akar rumput.
Namun, Ketua Baznas tak menutup mata terhadap potensi yang belum tergarap maksimal. Dengan nada reflektif, Yayan Sofyan menyebut bahwa kontribusi zakat dari ASN baru menyentuh 43% dari potensi Rp 11 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kuningan menegaskan:
“Ini pekerjaan rumah kita bersama. Saya optimis, kemiskinan akan berkurang jika 12.800 ASN rutin berzakat.”
Dukungan juga hadir dari Wakil Ketua II Baznas Provinsi Jawa Barat, KH. Ali Kosim, yang mengapresiasi sinergi solid antara Baznas dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. Ia menyoroti program “Ternaknesia” di Desa Sayana sebagai contoh sukses kolaborasi Baznas RI, Jabar, dan daerah.

“Baznas selalu berpegang pada prinsip Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI, sehingga program selalu sejalan dengan visi pemerintah,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Ia juga menggulirkan wacana program lumbung pangan dengan basis penanaman pisang sebagai strategi pemberdayaan berkelanjutan agar mustahik naik kelas menjadi muzaki.

Acara ini ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis oleh Bupati Kuningan bersama jajaran pimpinan Baznas kepada penerima manfaat. Hadir dalam kesempatan ini tokoh agama, perwakilan lima kecamatan, dan seluruh jajaran Baznas Kabupaten Kuningan.
SangajiNews.com akan terus memantau dan menyuarakan setiap langkah kebijakan yang berpihak kepada umat—demi Kuningan yang lebih berdaya, lebih berkah.