KUNINGAN – Senyum bahagia tak bisa disembunyikan dari wajah Aan, warga Desa Ancaran, saat menyaksikan putranya Nurjahawan, siswa kelas 5 SD, mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Rintisan Kuningan, berlokasi di eks SMPN 6 Kuningan, Jalan Pramuka Gang Tunas III.
Sekolah yang diresmikan langsung oleh Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., pada Kamis (9/10/2025) ini menjadi tonggak harapan baru bagi banyak keluarga kurang mampu di Kabupaten Kuningan.
“Alhamdulillah, anak saya sekarang mau sekolah lagi. Sebelumnya Nurjahawan tidak mau sekolah. Program ini memberikan semangat anak untuk belajar dan membantu ekonomi keluarga kami. Terima kasih Pak Presiden Prabowo, Pak Gubernur, dan Pak Bupati Kuningan. Anak saya bercita-cita jadi TNI, mohon doanya semoga terkabul,” ungkap Aan haru.
Kisah Aan hanyalah sepotong cerita dari sekian banyak keluarga yang kini kembali menatap masa depan lebih cerah berkat hadirnya Sekolah Rakyat. Program ini bukan sekadar membuka ruang belajar, tetapi juga membuka pintu kesempatan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk bangkit dan bermimpi.
Langkah Nyata Pemerataan Pendidikan
Dalam sambutannya, Bupati Dian Rachmat Yanuar menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis berbasis asrama yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin di seluruh Indonesia, termasuk di Kuningan.
“Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang beruntung, dari desil satu dan dua. Ini bentuk nyata komitmen kita memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan,” tegasnya.
Program tersebut menyediakan fasilitas belajar lengkap, asrama, konsumsi, pembinaan karakter, hingga pelatihan keterampilan hidup.
“Kami ingin membuktikan bahwa cita-cita besar dan masa depan cerah bukan hanya milik anak-anak dari keluarga mampu. Dari sekolah rakyat inilah akan lahir generasi tangguh yang cerdas dan bermartabat,” ujarnya penuh semangat.
Dalam suasana haru, Bupati juga berpesan kepada para orang tua agar ikhlas melepas anak-anaknya menempuh pendidikan di asrama.
“Ibu, Bapak, ieu téh sanés dipiceun tapi dididik pikeun masa depan anu leuwih saé. Sadayana gratis, ti baju, sepatu, laptop, nepi ka makan jeung asrama. Cukup doakeun, sing jadi budak nu tangguh jeung soleh,” tuturnya dengan logat Sunda yang khas.
Menuju Generasi Unggul Kuningan 2045
Tak hanya berhenti di situ, Bupati Dian juga mengumumkan rencana pembangunan Sekolah Rakyat Terpadu di wilayah timur Kuningan, tepatnya di Desa Cikandang, Kecamatan Luragung, pada Juni 2026. Proyek ini akan berdiri di atas lahan seluas tujuh hektar dan dilengkapi fasilitas berstandar internasional.
“Kami ingin membangun sekolah unggulan yang menjadi simbol kemajuan pendidikan di Kuningan. Warisan terbaik bukan harta, tapi ilmu. Dengan ilmu, kita menjaga peradaban,” tegasnya.
Gedung eks SMPN 6 Kuningan yang kini difungsikan sebagai Sekolah Rakyat juga akan dikembangkan menjadi Sekolah Unggulan Kabupaten Kuningan setelah proyek Cikandang rampung.
Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Masyarakat
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan Dr. H. Toto Toharudin menjelaskan, Sekolah Rakyat Rintisan Kuningan saat ini menampung 75 calon siswa jenjang SMP dan 15 siswa jenjang SD.
“Insyaallah seluruh siswa akan mendapat laptop masing-masing. Semua kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan asrama ditanggung oleh pemerintah pusat melalui kolaborasi Kementerian Sosial RI dan Kementerian PUPR,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Disdukcapil, Santi Ratnasari, SE., M.Si., menyerahkan Kartu Identitas Anak secara simbolis kepada para siswa, diserahkan langsung oleh Bupati Dian Rachmat Yanuar.
Acara peluncuran ini turut dihadiri Wakil Bupati Kuningan Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Pj. Sekda Kuningan, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kuningan KH. Yaya, S.Ag., perwakilan Kementerian Sosial RI Gatot selaku PIC Kabupaten Kuningan, serta jajaran pejabat daerah lainnya.
SangajiNews.com – Tajam, Terpercaya, dan Menginspirasi