“Ya Allah, ampunilah beliau, rahmatilah beliau, sejahterakan dan maafkanlah beliau. Lapangkanlah kuburnya, terangilah tempat peristirahatan terakhirnya, jadikanlah taman dari taman-taman surga,
SangajiNews.com – Pada momen yang sarat makna dan keharuan, tepat di hari kelahiran Almarhum H. Acep Purnama, S.H., M.H., mantan Bupati Kuningan yang telah wafat, tim redaksi SangajiNews.com bersama Abah Rambo melakukan ziarah dan doa bersama di pusara beliau. Kunjungan ini bukan semata peliputan, melainkan bentuk penghormatan dan ikhtiar doa tulus bagi pemimpin yang meninggalkan jejak pengabdian tak ternilai di hati rakyatnya.

Sebelum tim SangajiNews.com tiba di lokasi, pada pukul 09.00 WIB, Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., yang juga adik kandung almarhum, telah lebih dulu menziarahi makam sang kakak. Dalam keheningan pagi, ia memanjatkan doa dengan hati yang syahdu dan penuh cinta keluarga.
Dalam pernyataan singkatnya kepada media, Hj. Tuti Andriani berkata dengan suara lirih:

“Hari ini adalah hari lahir almarhum kakak saya, H. Acep bin Ahmad Apandi. Kehilangan ini tak pernah benar-benar pergi dari hati kami. Semoga Allah membalas semua pengabdian beliau dengan syurga-Nya yang luas.”
Di hadapan pusara yang rapi dan bersih, Abah Rambo dari SangajiNews.com memimpin pembacaan doa-doa kubur Islami dengan khusyuk dan menyentuh:

“Ya Allah, ampunilah beliau, rahmatilah beliau, sejahterakan dan maafkanlah beliau. Lapangkanlah kuburnya, terangilah tempat peristirahatan terakhirnya, jadikanlah taman dari taman-taman surga, bukan lubang dari lubang neraka…”
“Ya Allah, tempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Mu. Temukan beliau dengan Rasul-Mu tercinta dalam husnul khatimah. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.”
Dalam suasana yang penuh khidmat itu, hadir pula Sujana, tokoh masyarakat dari Kaduagung, Karangkancana, yang menyampaikan kesan mendalam:

“H. Acep Purnama itu pemimpin yang bukan hanya dikenal, tapi dikenang. Beliau itu ngawangun Kuningan lain saukur ngurus kabupaten, tapi ngurus batin rakyat. Anjeunna miara rasa, ngurus budaya, ngangkat harkat lembur. Duka geus teu aya, tapi haté kami teu leungit rasa.”
Doa-doa dilantunkan, mulai dari Surat Al-Fatihah, Yasin, hingga tahlil dan doa khatmil Qur’an. Suasana pemakaman terasa hangat dalam kesederhanaannya, namun mengandung pesan cinta dan bakti yang dalam.
Almarhum H. Acep Purnama akan terus dikenang sebagai pemimpin visioner dan merakyat. Namanya hidup dalam ingatan masyarakat dan dalam lembar sejarah Kabupaten Kuningan.