• Sab. Jun 14th, 2025

SANGAJI NEWS

memberikan informasi, faktual dan terpercaya

“Heman Ka Budak, Hati Ka Budaya: Helaran Seni di Jantung Kuningan yang Menyentuh Generasi”

Bysangaji news

Jun 1, 2025

“Heman Ka Budak bukan sekadar pertunjukan. Ini adalah perwujudan konkret dari semangat lestari. Kita tidak hanya bicara soal lingkungan, tapi juga pelestarian bahasa, nilai-nilai luhur, hingga jati diri masyarakat Kuningan,” lanjut Amih Tuti penuh haru.


SangajiNews.com – Jalan Siliwangi, tepat di depan Masjid Syiarul Islam, berubah menjadi panggung terbuka bagi warisan budaya Kuningan pada Minggu pagi (01/06/2025). Dalam balutan semangat “Heman Ka Budak” (Helaran Mingguan Kebudayaan dan Kesenian Kuningan), ratusan pasang mata menyaksikan denyut nadi budaya daerah kembali hidup di tengah masyarakat.

Kehadiran Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., yang dikenal akrab sebagai Amih Tuti, menjadi penanda penting bahwa seni dan budaya mendapat tempat mulia dalam agenda pembangunan daerah.

“Kegiatan ini sangat relevan dengan visi Kuningan Melesat, khususnya pilar Lestari yang menekankan pada pembangunan berbasis kearifan lokal, berkelanjutan, dan berorientasi pada masa depan generasi muda,” tegas Amih Tuti dengan suara lantang namun penuh kelembutan.

Dalam kegiatan ini, anak-anak tampil dengan penuh semangat—memainkan alat musik tradisional, menari, dan melantunkan tembang daerah. Bukan sekadar unjuk bakat, tetapi menjadi bentuk nyata regenerasi budaya yang dihidupkan kembali di ruang publik.

“Heman Ka Budak bukan sekadar pertunjukan. Ini adalah perwujudan konkret dari semangat lestari. Kita tidak hanya bicara soal lingkungan, tapi juga pelestarian bahasa, nilai-nilai luhur, hingga jati diri masyarakat Kuningan,” lanjut Amih Tuti penuh haru.

Tak lupa, apresiasi diberikan kepada seluruh penyelenggara, para orang tua, dan para pejuang kecil seni yang tampil tanpa ragu.

“Siapa lagi yang akan mencintai seni dan budaya Kabupaten Kuningan kalau bukan kita sendiri? Semoga ini menjadi langkah baik dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di hati masyarakat,” pungkasnya.

Ruang bebas kendaraan di CFD menjadi ruang ekspresi, tempat anak-anak mengenal akar mereka. Di tengah derasnya arus digital dan globalisasi, “Heman Ka Budak” hadir sebagai tameng budaya yang membentengi identitas.


Tag SEO: Pagelaran Seni Budaya Kuningan, Heman Ka Budak 2025, CFD Kuningan, Tuti Andriani Wakil Bupati, Pelestarian Budaya Lokal, Anak Cinta Budaya, Seni Tradisional Kuningan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *