• Sab. Jun 14th, 2025

SANGAJI NEWS

memberikan informasi, faktual dan terpercaya

“Jam Malam Diberlakukan: Dedi Mulyadi Pilih Lindungi Generasi Muda Jawa Barat dari Ancaman Malam”

Bysangaji news

Mei 28, 2025

“Kita tidak sedang membatasi masa muda mereka, tetapi menjaga dan mengarahkan. Kita lindungi mereka dari bahaya yang tidak kasat mata di jam-jam rawan malam hari,” tegas H. Dedi Mulyadi, S.H. dalam konferensi pers di kediamannya di Subang, Jawa Barat.


SangajiNews.com – Kebijakan strategis dan penuh pertimbangan akhirnya resmi ditegakkan. H. Dedi Mulyadi, S.H., tokoh nasional asal Subang yang kini digadang-gadang sebagai pemimpin masa depan Jawa Barat, mengumumkan penerapan jam malam bagi seluruh siswa di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Mulai pekan ini, para siswa diwajibkan berada di rumah sebelum pukul 21.00 WIB. Kebijakan ini bukan sekadar aturan, tetapi bagian dari langkah besar membangun budaya disiplin, rasa aman, dan kontrol sosial yang lebih kuat di lingkungan remaja.

“Kita tidak sedang membatasi masa muda mereka, tetapi menjaga dan mengarahkan. Kita lindungi mereka dari bahaya yang tidak kasat mata di jam-jam rawan malam hari,” tegas H. Dedi Mulyadi, S.H. dalam konferensi pers di kediamannya di Subang, Jawa Barat.


Tujuan Mulia di Balik Kebijakan

Kebijakan ini lahir dari keprihatinan yang mendalam terhadap meningkatnya kenakalan remaja dan maraknya aktivitas negatif pada malam hari, mulai dari balap liar, nongkrong tak terkendali, hingga potensi kriminalitas.

Diterapkannya jam malam diharapkan mampu:

  • Meningkatkan kedisiplinan pelajar
  • Mencegah siswa dari pengaruh buruk lingkungan
  • Menumbuhkan kesadaran keluarga dan masyarakat untuk ikut terlibat dalam perlindungan remaja

Penegakan dan Sosialisasi Terstruktur

Penegakan aturan jam malam akan dikawal langsung oleh aparat kepolisian, Satpol PP, guru, dan tokoh masyarakat. Tidak hanya itu, sosialisasi masif dilakukan melalui sekolah, pesantren, dan media lokal.

“Kami sudah koordinasi dengan seluruh unsur Forkopimda. Ini bukan tugas satu orang, ini gerakan kolektif menjaga masa depan anak-anak kita,” ujar Drs. H. Arman Sutisna, M.M., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, saat ditemui di kantor dinasnya di Bandung.


Dampak dan Tanggapan Masyarakat

Kebijakan ini menuai beragam tanggapan. Sebagian besar orang tua menyambut positif, namun ada juga kekhawatiran terkait kegiatan belajar tambahan atau ekstrakurikuler yang selesai malam hari.

Sebagai respons, pihak pemerintah daerah membuka ruang evaluasi dan kemungkinan pengecualian terbatas dengan pengawasan ketat.


Masa Depan yang Lebih Aman

Kebijakan ini adalah manifestasi nyata dari keberpihakan pemimpin kepada rakyat kecil, khususnya generasi penerus bangsa. Dalam setiap detik yang berjalan di malam hari, ada harapan baru untuk masa depan anak-anak Jawa Barat yang lebih aman dan tertata.

“Lebih baik mereka mengeluh karena dibatasi sekarang, daripada menyesal di masa depan karena dibiarkan liar tanpa arah,” pungkas H. Dedi Mulyadi, S.H. dengan nada penuh ketegasan dan kasih.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *