“Tiga tahun tertunda tanpa hasil. Tapi dengan kegigihan dan niat kuat untuk membawa Kuningan lebih baik, alhamdulillah hari ini tercapai,” tutur Bupati Dian dengan mata berkaca-kaca usai pertemuan, dalam kutipan yang sarat emosi.
BANDUNG – Setelah mandek selama tiga tahun tanpa titik terang, akhirnya Pemerintah Kabupaten Kuningan berhasil mendapatkan angin segar dalam perjuangan panjang soal kompensasi air dari Kota Cirebon. Keberhasilan ini tak lepas dari peran langsung Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., yang secara elegan dan penuh strategi berhasil menggolkan kesepakatan baru yang sangat menguntungkan daerah.
Dalam pertemuan resmi yang digelar Jumat sore (16/5/2025) di Kota Bandung, Bupati Dian bertatap muka langsung dengan Wali Kota Cirebon, H. Effendi Edo usai keduanya mengikuti kegiatan bersama Gubernur Jawa Barat di Gedung Pakuan.
Didampingi oleh jajaran penting, antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Deden Kurniawan, Kepala Bappenda, Guruh Irawan Zulkarnaen, serta Direktur PAM Tirta Kamuning, Ukas Suharfaputera, pertemuan ini akhirnya membuahkan hasil yang sudah lama dinanti.
Hasilnya? Kompensasi air naik drastis dari Rp5,041 miliar menjadi Rp7,15 miliar. Kenaikan sekitar Rp2,1 miliar atau setara 40 persen ini merupakan lompatan besar yang patut dicatat dalam sejarah diplomasi fiskal Kabupaten Kuningan.
“Tiga tahun tertunda tanpa hasil. Tapi dengan kegigihan dan niat kuat untuk membawa Kuningan lebih baik, alhamdulillah hari ini tercapai,” tutur Bupati Dian dengan mata berkaca-kaca usai pertemuan, dalam kutipan yang sarat emosi.
Kebuntuan yang berlangsung sejak berakhirnya perjanjian kompensasi pada tahun 2021 menjadi beban yang terus mengganjal upaya Pemkab Kuningan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun kini, dengan strategi pendekatan personal dan negosiasi matang, Bupati Dian membalikkan keadaan.
“Kelelahan kami terbayar sudah. Hari ini kesepakatan terjalin. Insya Allah akan membawa kebermanfaatan bagi keuangan daerah,” imbuhnya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen serius Bupati Dian untuk menyelamatkan dan memperkuat kondisi fiskal Kabupaten Kuningan. Saat ini, APBD Kuningan tengah dalam kondisi yang belum sepenuhnya stabil, sehingga setiap peluang peningkatan PAD menjadi sangat krusial.
Tak hanya soal air. Dalam keterangannya, Bupati Dian juga mengungkapkan rencananya untuk mengoptimalkan aset daerah yang idle dan mengembangkan potensi bisnis dari properti milik pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, kenaikan ini sangat signifikan. Kita terus berproses menggali potensi PAD. Selain kompensasi air, saya akan manfaatkan aset pemda yang memiliki potensi bisnis tinggi. Ada strategi lain yang sudah saya siapkan,” tegasnya.
Dengan pemikiran yang progresif dan pendekatan yang holistik, Bupati Dian menaruh harapan besar agar seluruh ASN dan masyarakat Kuningan turut mendukung gerakan besar ini, demi mewujudkan daerah yang mandiri secara fiskal dan kuat secara pembangunan.
SangajiNews.com akan terus mengikuti langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Pemkab Kuningan di bawah kepemimpinan Bupati Dian, dan menyajikannya kepada publik dengan gaya independen, mendalam, dan berintegritas.