• Kam. Mei 22nd, 2025

SANGAJI NEWS

memberikan informasi, faktual dan terpercaya

“Malam Haru di Pandapa Paramarta: Rakyat Sambut Kang Dedi Mulyadi dengan Teriakan ‘Bapa Aing!'”

Bysangaji news

Mei 3, 2025

“Dina kahirupan kedah aya rasa jeung cinta. Dina rasa jeung cinta aya rahman, aya rahim kagungan Gusti Allah. Mun lengit rasa jeung cinta, kahirupan teu aya hartina,” ujar Kang Dedi lirih namun mantap, disambut sorak tepuk tangan penonton.


SangajiNews.com,- “Bapa Aing! Bapa Aing!”—teriakan itu menggema dari ribuan warga yang tumpah ruah di Pandapa Paramarta, Kabupaten Kuningan, Jumat malam (2 Mei 2025), menyambut hangat kedatangan **Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), dalam puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bertajuk Malam Apresiasi Budaya.

Kehadiran KDM, yang didampingi oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. dan Wakil Bupati, Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., seketika menyulut antusiasme. Lantunan tembang Sunda dan tarian tradisional menyambut mereka di panggung budaya, menjadikan malam itu bukan hanya meriah—tetapi juga sarat makna dan nilai.

Dalam balutan pakaian adat Sunda berwarna putih dengan iket khas Sunda, KDM tampil karismatik, membawakan pidato menyentuh hati tentang pentingnya cinta, pendidikan, dan pelestarian alam.

Dina kahirupan kedah aya rasa jeung cinta. Dina rasa jeung cinta aya rahman, aya rahim kagungan Gusti Allah. Mun lengit rasa jeung cinta, kahirupan teu aya hartina,” ujar Kang Dedi lirih namun mantap, disambut sorak tepuk tangan penonton.

Ia mengajak masyarakat menjaga alam, terutama Gunung Ciremai yang menjadi “indung” bagi masyarakat Kuningan.

Kuningan boga indung, nya éta gunung. Ulah cul dog-dog tinggal igel. Ulah kakara kolot nu kudu beberes.

Mengenai pendidikan, KDM menegaskan pentingnya kembali pada nilai dasar: membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Ia menyinggung krisis perhatian keluarga di era digital:

Barudak ayeuna lain diasuh ku kolot, tapi kolotna nu diasuh ku HP. Kumaha rek ngajadikeun generasi anu cageur, bageur, bener, pinter, singer—upami cara ngadidikna ngan saukur dumasar layar?

Suasana pun menghangat saat KDM berduet guyon dengan pelawak Ohang, membalut kritik sosial dalam tawa yang membangkitkan kesadaran.

Puncak haru hadir kala KDM memberikan bantuan spontan kepada seorang pedagang kripik dari Desa Sampora. Awalnya ia menawarkan bantuan sebesar Rp5 juta, yang ditolak halus oleh sang ibu. Namun setelah dinaikkan menjadi Rp15 juta, dan kembali ditolak, KDM memohon agar diterima sebagai bentuk amanah dari rasa ikhlas.

Anu ikhlas pasti bakal papanggih jeung nu ikhlas,” ujar KDM, saat sang ibu akhirnya menerima sambil sujud syukur, memantik linangan air mata dari para penonton.

Acara kian meriah dengan penampilan memukau dari seniman lokal dan nasional, termasuk Nina Ayu Susanti, Grup Musik Emka 9, Ceu Popon, dan Charli Van Houten, yang memperkaya malam apresiasi budaya dengan irama dan harmoni kebersamaan.

Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dalam sambutannya menegaskan:

Kehadiran Pak Gubernur menjadi pemantik semangat baru. Sinergi budaya dan pendidikan adalah fondasi mewujudkan manusia seutuhnya.

Acara ini merupakan kolaborasi apik antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, yang menjadikan Hardiknas 2025 bukan sekadar peringatan—melainkan momen kebangkitan jiwa dan budaya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *