Selepas Hadiri Hari Kartini, Wabup Tuti Andriani Langsung Turun ke Lapangan Monitoring TPS3R Cipari: “Sampah Bukan Lagi Masalah Kalau Kita Bergerak Bersama”
KUNINGAN – SANGAJINEWS.COM | Tanpa jeda dan tanpa jeda gaya, Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., langsung tancap gas selepas menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Kartini ke-146 di Teras Pendopo Kabupaten Kuningan, Jumat (25/04/2025). Dari panggung kehormatan mengenang perjuangan perempuan, beliau turun langsung ke jantung permasalahan masyarakat: pengelolaan sampah.
Sasarannya jelas: TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) Cipari, yang berlokasi di wilayah Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur. Di lokasi tersebut, beliau meninjau kondisi fasilitas pengolahan dan pembakaran sampah, sekaligus mendengar langsung aspirasi warga setempat.
Turut mendampingi dalam monitoring tersebut, Camat Cigugur, Drs. Yono Rahmansah, Lurah Cipari, Ari Sutrisno, S.STP., para perangkat kelurahan, serta sejumlah tokoh masyarakat dan warga setempat yang turut hadir dengan semangat gotong royong.
“Jangan biarkan sampah jadi momok. Satu gagasan dari masyarakat yang peduli lingkungan, kalau disokong oleh Kecamatan dan Kelurahan, akan menjadi gerakan perubahan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi gerakan bersama demi bumi kita, demi Kuningan yang bersih dan sehat,” tutur Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani penuh keteguhan.
TPS3R Cipari saat ini masih dalam tahap pengembangan dan optimalisasi. Namun, semangat kemandirian masyarakat sangat terasa. Mereka tidak menunggu solusi dari luar, tetapi membangun langkah dari dalam. Di sinilah letak kekuatan sosial masyarakat Cipari: membentuk gerakan kolektif untuk mengelola sampah secara mandiri dengan pendekatan 3R—Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).
Menurut penuturan Camat Cigugur, Drs. Yono Rahmansah, kehadiran TPS3R Cipari menjadi langkah strategis untuk mengurangi beban TPA Ciniru yang kini hampir mencapai kapasitas maksimum.
“Untuk proses pembakaran sampah saat ini masih terus kami sempurnakan. Kami juga sedang menjajaki kerjasama teknis dengan SMK-SMK di Kuningan, seperti SMK Karnas, untuk membantu dari sisi teknologi dan inovasi. Harapan besar kami, Cipari ke depan tak perlu lagi bergantung pada TPA,” ujarnya.
Lebih lanjut, Camat Yono juga menyampaikan pentingnya pendekatan berbasis desa dan kelurahan dalam penanganan sampah. Dengan begitu, sistem desentralisasi pengolahan sampah akan mempercepat terwujudnya Kuningan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Dukungan juga datang dari Lurah Cipari, Ari Sutrisno, S.STP., yang mengungkapkan bahwa inisiatif ini muncul dari keresahan warga terhadap kondisi lingkungan yang makin terancam oleh tumpukan sampah.
“Kami di Cipari bertekad menjadi pelopor. Tidak hanya menumpuk atau membakar sembarangan. Kami kelola dengan prinsip ilmiah dan partisipatif. Harapan kami, ini jadi inspirasi untuk wilayah lain. Dan tentu, kami juga sangat berharap ada dukungan penuh dari Pemda untuk penguatan fasilitas dan pendanaan,” ujar Lurah Ari Sutrisno.
Suasana monitoring berjalan dengan penuh dialog, tanpa sekat antara pejabat dan rakyat. Warga Cipari menyampaikan unek-unek mereka tentang perlunya pelatihan teknis, tambahan alat pembakaran yang lebih ramah lingkungan, serta pendampingan berkelanjutan dari Dinas Lingkungan Hidup.
Di akhir kunjungannya, Wabup Tuti menyempatkan menyapa ibu-ibu penggiat lingkungan yang sehari-hari mengelola sampah rumah tangga menjadi barang daur ulang.
“Saya bangga. Inilah Kartini masa kini—perempuan-perempuan desa yang bukan hanya menjaga dapur tetap mengepul, tapi juga menjaga bumi tetap lestari. Insya Allah, Pemda akan terus bersama masyarakat dalam urusan lingkungan,” ucap Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani, disambut tepuk tangan warga.
Sampah bukan hanya urusan kebersihan, tetapi juga wujud harga diri masyarakat terhadap tanah kelahirannya. Dari Cipari untuk Kuningan, dari warga untuk masa depan.