KUNINGAN – Sebuah momen bersejarah terjadi di Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, saat desa ini merayakan Hari Jadi ke-41. Tidak hanya menjadi ajang refleksi dan silaturahmi warga, peringatan tahun ini terasa lebih istimewa dengan kehadiran langsung Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A.
Dalam suasana yang penuh semangat dan haru, peresmian Balai Desa Jatimulya menjadi simbol baru bagi kebangkitan desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon tersebut. Gedung ini dibangun untuk menjawab kebutuhan warga—lebih representatif, lebih fungsional, dan menjadi pusat aktivitas masyarakat desa.
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., menyambut langsung kehadiran Wakil Menteri dengan rasa bangga dan harapan besar.
“Beberapa waktu lalu, saya sudah berdiskusi panjang dengan beliau. Alhamdulillah, Kabupaten Kuningan diperhatikan secara serius. Kehadiran Bapak Wamen kali ini jadi bukti bahwa komunikasi daerah ke pusat bisa efektif. Ini harus jadi semangat baru bagi para kuwu dan perangkat desa,” ungkap Bupati Dian, didampingi Wakil Bupati, Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn.
Tak menutup-nutupi kondisi daerah, Bupati juga menyampaikan bahwa APBD Kabupaten Kuningan saat ini berada dalam fase sulit. Meski demikian, semangat kolaborasi dan inovasi tidak boleh padam.
“Saya mendorong seluruh kepala OPD, camat, dan para kuwu untuk aktif mengakses peluang dari kementerian dan provinsi. Jangan hanya menunggu. Apa yang dilakukan oleh Kuwu Jatimulya patut dicontoh. Ia bisa membuka jalur langsung ke kementerian. Ini bukan sekadar prestasi, tapi harapan besar,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, memberikan pesan mendalam kepada seluruh warga.
“Desa adalah tiang utama kekuatan bangsa. Jika desa kuat, maka Indonesia kokoh. Dan kekuatan itu berasal dari data, inovasi, serta gotong royong,” tegas Wamen Ahmad Riza.
Ia juga menitipkan harapan agar Balai Desa Jatimulya tidak sekadar jadi bangunan fisik, tetapi pusat pemikiran dan pergerakan rakyat.
“Bangunlah desa ini bukan hanya dengan dana, tapi dengan cinta dan semangat melayani. Jadikan Balai Desa ini sebagai tempat tumbuhnya ide besar dan lahirnya pemimpin masa depan,” katanya disambut tepuk tangan warga.
Di sisi lain, Kepala Desa Jatimulya, Ahmad Jayadi, mengungkapkan bahwa peringatan ini bukan sekadar selebrasi, melainkan upaya mengenang sejarah, mengevaluasi pencapaian, dan menyatukan tekad masa depan.
“Kami ingin generasi muda tahu sejarah dan potensi desanya. Hari ini bukan sekadar ulang tahun desa, tapi hari bangkitnya kesadaran kolektif,” ujar Kuwu Jayadi.
Rangkaian acara Hari Jadi ke-41 Desa Jatimulya berlangsung meriah dan menyentuh. Dari turnamen olahraga, lomba keagamaan, hingga khitanan massal dan santunan untuk dhuafa—semuanya mencerminkan semangat gotong royong dan cinta tanah kelahiran.
SangajiNews.com mencatat, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah yang dipantik dari desa adalah bukti bahwa pembangunan sejati dimulai dari akar. Dan Jatimulya hari ini, telah menjadi simbol dari harapan baru itu.