“Jika kita tidak mampu membalas semua kasih sayang ibu, setidaknya kita jangan berpaling saat mereka membutuhkan,” tutup Wakil Bupati dengan mata berkaca-kaca.
Kuningan, SangajiNews.com 11 April 2025 — Dari balik kemegahan Pendopo Kabupaten Kuningan, semangat kemanusiaan menggema dalam bentuk program bertajuk Nyaah Ka Indung. Sebuah inisiatif tulus yang diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., demi menghadirkan senyum dan harapan baru bagi para ibu lansia yang hidup dalam keterbatasan.

Gerakan ini menyasar para janda berusia 55 tahun ke atas yang selama ini hidup di tengah-tengah masyarakat namun kerap luput dari perhatian. Dicanangkan sebagai program gotong royong dan welas asih, seluruh ASN dari eselon I hingga IV diinstruksikan untuk menyisihkan sebagian rezeki mereka setiap bulan—bukan untuk disetor ke kas daerah, melainkan langsung disalurkan kepada tetangga atau kerabat yang layak menerima.

“Ibu itu penjaga kehidupan, penguat hati, dan pendoa yang tak pernah lelah. Jika ada satu kebaikan yang bisa kita rawat setiap bulan, maka ‘menyayangi ibu’ harus menjadi salah satunya,” ujar Wakil Bupati Kuningan dengan suara bergetar penuh empati, disambut haru oleh para hadirin.
Program ini bukan sekadar himbauan, melainkan bagian dari kebijakan etis yang diharapkan membentuk budaya kepedulian kolektif di lingkungan pemerintahan. Menurut data awal dari Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, tercatat 1.370 janda lansia tersebar di 32 kecamatan yang menjadi prioritas penerima manfaat tahap pertama.
“Ini bukan semata amal, tapi gerakan moral dan budaya baru. Kita dorong agar ASN menjadi teladan dalam merawat lingkungan sosialnya, mulai dari yang paling dekat: ibu-ibu tua yang tinggal sendiri dan sering terlupakan,” tambah Wakil Bupati dengan tegas namun penuh kelembutan.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran kepala dinas, sekretaris dinas (Sekdis), serta para camat dan perwakilan organisasi perempuan se-Kabupaten Kuningan. Tidak hanya menjadi ajang seremoni, pencanangan Nyaah Ka Indung juga dilengkapi dengan komitmen tertulis dari setiap SKPD untuk melakukan monitoring dan pelaporan realisasi bantuan tiap bulan.

Pemkab Kuningan melalui kepemimpinan Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn. ingin menjadikan gerakan ini sebagai warisan nilai—sebuah langkah kecil yang berdampak besar bagi martabat kaum ibu yang telah berjasa membesarkan bangsa, dimulai dari rumah tangga mereka sendiri.
“Jika kita tidak mampu membalas semua kasih sayang ibu, setidaknya kita jangan berpaling saat mereka membutuhkan,” tutup Wakil Bupati dengan mata berkaca-kaca.
Dengan semangat cinta kasih, budaya silih asih, dan gotong royong, Nyaah Ka Indung diharapkan menjadi denyut baru dalam pelayanan publik dan wajah kemanusiaan ASN di Kabupaten Kuningan.