• Kam. Mei 22nd, 2025

SANGAJI NEWS

memberikan informasi, faktual dan terpercaya

“Karakter Lebih Penting dari Kurikulum: Seruan Luhur dari Bupati Dian”

Bysangaji news

Apr 9, 2025

“Menjadi Teladan, Bukan Sekadar Pengajar” “Kalau gurunya tidak disiplin dan tidak memberi teladan, bagaimana bisa membentuk karakter siswa?” ucapnya lantang, membuka mata semua pihak akan pentingnya keteladanan dalam proses belajar mengajar.


Sangajinews.com– Dunia pendidikan kembali disegarkan oleh seruan moral dari pucuk pimpinan daerah. Dalam apel pagi yang dirangkaikan dengan halal bihalal di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, Rabu (9/4/2025), Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., menegaskan bahwa peran guru jauh lebih besar daripada sekadar pengajar.

“Pendidikan adalah proses menuntun kodrat anak agar tumbuh menjadi manusia yang berguna, sesuai bakatnya, dengan diimbangi adab dan etika menuju kemandirian,” ungkap Bupati Dian dengan merujuk pada filosofi luhur Ki Hajar Dewantara.

Dalam apel yang menjadi bagian dari program 100 Hari Kerja Bupati-Wakil Bupati, suasana penuh semangat terasa ketika Bupati Dian menyampaikan pesan tajam kepada ratusan pendidik, pengawas, dan pejabat pendidikan.

“Kalau gurunya tidak disiplin dan tidak memberi teladan, bagaimana bisa membentuk karakter siswa?” ucapnya lantang, membuka mata semua pihak akan pentingnya keteladanan dalam proses belajar mengajar.

Lebih dari sekadar menyampaikan pesan moral, Bupati Kuningan juga menyoroti pentingnya lingkungan sekolah. Ia mengajak seluruh unsur pendidikan menjaga kebersihan dan memperluas ruang hijau agar menjadi tempat belajar yang nyaman dan menyenangkan.

Tak hanya kepada guru, pesan reflektif juga diarahkan pada pejabat struktural dan fungsional di lingkungan pendidikan.

“Ketika kita berhenti mengajar, jangan berhenti belajar. Minimal membaca. Teruslah belajar untuk menunjang pekerjaan,” tandasnya.

Dalam pesannya yang sarat makna, Bupati Dian mengajak para guru membumikan nilai-nilai silih asah, silih asih, dan silih asuh dalam praktik keseharian. Nilai-nilai warisan budaya tersebut dinilai sangat relevan untuk membentuk karakter generasi masa depan yang beretika dan berjiwa sosial tinggi.

Apel pagi ini diikuti oleh elemen pendidikan yang sangat lengkap: kepala sekolah SMP se-Kabupaten Kuningan, pengawas dan penilik sekolah, korwil kecamatan bidang pendidikan, serta organisasi profesi dan mitra strategis seperti PGRI, K3S, MKKS, HIMPAUDI, Forum PKBM, dan IGTKI.

Pesan dari Bupati Kuningan ini menjadi penanda bahwa wajah pendidikan Kabupaten Kuningan tengah diarahkan menuju transformasi nilai. Sebuah ajakan untuk kembali ke jati diri guru sebagai teladan dan pelita peradaban.

Dan dari Kuningan, sebuah pesan penting dipancarkan ke seluruh penjuru: pendidikan harus kembali ke nilai-nilai. Kembali ke keteladanan.

Dari sanalah masa depan bangsa sedang disusun—pelan tapi pasti.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *