• Kam. Mei 22nd, 2025

SANGAJI NEWS

memberikan informasi, faktual dan terpercaya

Nasihat Orang Tua Buhun Sunda yang Mulai Dilupakan – Saatnya Bangkit Kembali!

Bysangaji news

Apr 4, 2025

Dulu, masyarakat Sunda hidup dengan berpegang pada petuah yang diwariskan turun-temurun

Kuningan, SangajiNews.com – Di tengah pesatnya perkembangan zaman, nasihat orang tua buhun Sunda semakin jarang terdengar. Padahal, wejangan dari leluhur ini sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal yang relevan dalam kehidupan modern. Generasi muda perlu mengenal dan mengamalkan kembali petuah ini agar tidak hilang ditelan era digital.

Nasihat Buhun: Warisan Berharga yang Terabaikan

Dulu, masyarakat Sunda hidup dengan berpegang pada petuah yang diwariskan turun-temurun. Namun kini, kemajuan teknologi dan gaya hidup instan membuat banyak anak muda lebih fokus pada dunia maya dibanding mendalami nilai budaya sendiri. Berikut beberapa nasihat buhun yang masih relevan dengan kehidupan saat ini:

📌 “Ulah ngumbar nafsu sabab nafsu nu matak kaduhung awak nu bakal katempuhan.”
(Jangan mengumbar nafsu karena akan berujung pada penyesalan dan kesulitan di kemudian hari.)
→ Pesan ini penting, terutama di era media sosial yang kerap membuat orang bertindak impulsif tanpa berpikir panjang.

📌 “Tong ngalalaworakeun kanu jadi kolot, sabab indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat.”
(Jangan menyia-nyiakan orang tua, karena ibu adalah sumber keberkahan dan ayah adalah penopang derajat seorang anak.)
→ Restu dan doa orang tua tetap menjadi kunci keberkahan dalam hidup, meskipun dunia terus berkembang.

📌 “Kudu hadé gogog hadé tagog, hade omong bari hade lampah.”
(Harus baik dalam tutur kata dan perbuatan, serta konsisten antara ucapan dan tindakan.)
→ Bijak dalam berbicara dan bertindak sangat diperlukan, terutama di era digital yang penuh dengan informasi cepat.

📌 “Jeung dulur kudu akur, jeung tatangga kudu sauyunan.”
(Dengan saudara harus rukun, dengan tetangga harus saling membantu.)
→ Jangan sampai hubungan keluarga dan sosial terganggu hanya karena kesibukan dunia maya.

Langkah Nyata untuk Melestarikan Petuah Buhun

  1. Edukasi keluarga – Orang tua bisa kembali mengenalkan petuah buhun lewat cerita dan diskusi di rumah.
  2. Media sosial sebagai sarana edukasi – Anak muda dapat membagikan nilai-nilai ini melalui konten kreatif di platform digital.
  3. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari – Tidak cukup hanya mengenal, tetapi juga menerapkan dalam interaksi sosial.
  4. Mengangkat ke media massa – Situs berita dan komunitas budaya dapat terus membahas dan menghidupkan kembali nilai-nilai ini.

Budaya Sunda, Identitas yang Harus Dijaga

Kearifan lokal bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi juga pedoman untuk menghadapi masa depan. Dengan memahami dan mengamalkan kembali nasihat orang tua buhun, generasi muda bisa tetap teguh dalam nilai-nilai budaya tanpa tertinggal oleh perkembangan zaman.

SangajiNews.com – Melestarikan Budaya, Menjaga Kearifan Lokal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *