Kuningan, Sangajinews.com – Ribuan pasang mata berbinar penuh harapan, senyum-senyum kecil penuh makna menyelimuti ruangan megah di Hotel Horison Sangkanurip. Di tengah keberkahan bulan suci, Yayasan Abulyatama Indonesia Cabang Kuningan kembali menghadirkan kemuliaan bagi mereka yang kehilangan tulang punggung keluarga. Yatim Fest Ramadhan 1446 H, dengan tema “Menguatkan Tulang Rusuk yang Patah, Memuliakan Anak Yatim dengan Indah“, menjadi saksi bagaimana kasih sayang dan kepedulian tumbuh dalam hangatnya kebersamaan.

Kegiatan yang digelar Senin (24/3/2025) ini tidak sekadar menjadi ajang berbuka puasa bersama, tetapi juga menjadi jembatan kasih bagi 1000 anak yatim yang menerima santunan. Hadir dalam momen penuh haru tersebut, Wakil Bupati Kuningan, Hajah Tuti Andriani, S.H., M.Kn., yang dengan penuh ketulusan menyampaikan ungkapan cinta kepada anak-anak yatim yang hadir.
“Saya secara pribadi sangat mencintai kalian, anak-anakku. Doa Amih selalu bersama kalian. Insyaallah, anak-anakku sekalian akan menjadi pribadi yang sukses dan berguna bagi nusa, bangsa, dan agama,” ujar Wabup Tuti dengan mata berbinar, suaranya bergetar menahan haru.

Tak hanya Wabup Tuti, kehadiran Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, Dr. H. Toto Toharuddin, M.Pd., Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kuningan, Toni Kusumanto, AP., M.Si., Ketua Lembaga Amil Zakat (LAZ) Indonesia, Reno Mahmudin, Ketua Yayasan Abulyatama Indonesia Cabang Kuningan, Epi Lutpiani, serta Ketua PPA LC Kuningan, KH. Badrudin, LC. semakin menegaskan bahwa acara ini adalah wujud nyata kepedulian bagi mereka yang membutuhkan.
Ketua pelaksana Yatim Fest Ramadhan 1446 H dalam sambutannya tak mampu menyembunyikan rasa syukur dan terima kasihnya.

“Tahun ini, sebanyak 1000 anak yatim menerima santunan. Terima kasih tak terhingga kepada seluruh donatur yang telah berbagi rezeki dan kebahagiaan. Insyaallah, kami akan terus berusaha agar jumlah santunan bertambah setiap tahunnya. Mohon doa dan dukungannya,” ungkapnya dengan penuh ketulusan.
Di tengah hangatnya kebersamaan, satu persatu anak yatim menerima santunan dengan mata berbinar. Ada harapan yang tumbuh di setiap genggaman, ada doa yang terlantun dari bibir mungil mereka. Malam itu bukan sekadar tentang berbagi materi, tetapi tentang menghadirkan cinta, menguatkan hati, dan membangun asa bagi mereka yang ditinggalkan.

Pesan Moral dan Keagamaan
Islam mengajarkan bahwa menyayangi anak yatim adalah jalan menuju keberkahan hidup. Rasulullah SAW bersabda:
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah, serta merapatkan keduanya (HR. Bukhari).
Menyantuni dan mengasihi anak yatim bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin” (QS. Al-Ma’un: 1-3).

Kepedulian terhadap anak yatim bukan hanya tugas pemerintah, yayasan, atau para donatur, tetapi menjadi kewajiban setiap insan yang beriman. Dengan berbagi, kita tidak hanya menghidupkan hati mereka yang kehilangan, tetapi juga menumbuhkan kelembutan dan keberkahan dalam kehidupan kita sendiri.
Semoga semangat kepedulian ini terus tumbuh, menjadikan Kuningan sebagai tanah yang subur bagi kasih sayang, tempat di mana yatim tak pernah merasa sendiri, dan tulang rusuk yang patah dapat kembali kokoh dalam dekapan kebaikan. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang memberi, mengasihi, dan menguatkan sesama.
Sangajinews.com