Kuningan, SangajiNews.com – Haji Rokhmat Ardian, MM., Anggota DPR RI Komisi 12 dari Partai Gerindra, melakukan silaturahmi dan diskusi lingkungan dengan komunitas AKAR pada Minggu, 16 Maret 2025. Bertempat di Markas AKAR, Jalan Baru Cijoho, pertemuan ini menjadi momentum penting dalam membahas urgensi pelestarian hutan lindung, khususnya kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki peran vital bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitar.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab ini, Haji Rokhmat Ardian menegaskan bahwa Gunung Ciremai bukan hanya sebagai bentang alam, tetapi juga sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat. Ia menyoroti pentingnya peran aktif semua elemen, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga masyarakat luas dalam menjaga keberlangsungan hutan lindung.
“Gunung Ciremai adalah paru-paru bagi wilayah kita. Hutan yang sehat akan menjamin air yang melimpah, udara yang bersih, serta keseimbangan ekosistem yang menunjang kehidupan. Jika kita abai, dampaknya bisa sangat luas, mulai dari bencana ekologi hingga terganggunya mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada alam,” ungkapnya.
Tantangan dan Ancaman terhadap Hutan Lindung Gunung Ciremai

Ketua Umum AKAR Kuningan, Kang Maman Mejiaue, turut memberikan pandangan mendalam mengenai kondisi terkini hutan Gunung Ciremai. Menurutnya, ancaman terhadap kelestarian hutan semakin nyata seiring dengan maraknya perambahan liar, alih fungsi lahan, serta eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.
“Kami melihat sendiri bagaimana sebagian wilayah hutan mulai berkurang. Perambahan lahan untuk kepentingan pribadi maupun komersial semakin menggerus kawasan hutan lindung. Jika ini dibiarkan, bencana ekologis seperti longsor dan krisis air hanya tinggal menunggu waktu,” jelas Kang Maman Mejiaue.
Selain itu, ia menyoroti rendahnya kesadaran sebagian masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan. Padahal, hutan yang lestari memberikan banyak manfaat, termasuk sebagai sumber mata air yang menopang kebutuhan masyarakat di wilayah Kuningan dan sekitarnya.
“Air yang kita minum, udara yang kita hirup, semua berasal dari ekosistem yang sehat. Jika hutan Ciremai rusak, dampaknya bukan hanya bagi kita yang tinggal di sekitar sini, tetapi juga bagi generasi mendatang,” tambahnya.

Solusi dan Rencana Aksi untuk Konservasi Gunung Ciremai
Menanggapi berbagai tantangan yang dihadapi, Haji Rokhmat Ardian menegaskan bahwa perlindungan hutan Ciremai harus menjadi agenda prioritas. Ia menyoroti beberapa langkah strategis yang bisa segera dilakukan, antara lain:
✅ Peningkatan edukasi dan kampanye lingkungan di sekolah dan komunitas untuk membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya konservasi.✅ Penguatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan hutan, termasuk pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas ilegal di kawasan hutan lindung.✅ Kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan dunia usaha untuk menciptakan program konservasi berkelanjutan, seperti patroli hutan berbasis masyarakat dan reboisasi massal.✅ Pengembangan ekonomi hijau, seperti ekowisata berbasis konservasi dan agroforestri, yang memungkinkan masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan.✅ Revitalisasi sumber mata air di sekitar Gunung Ciremai, dengan melakukan penanaman pohon endemik yang mampu menyerap dan menyimpan air secara optimal.

Haji Rokhmat Ardian menegaskan bahwa ia siap memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada pelestarian lingkungan. Ia juga berkomitmen untuk membawa aspirasi komunitas seperti AKAR ke tingkat nasional, agar upaya pelestarian tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga mendapat dukungan regulasi dan anggaran yang memadai.
“Saya ingin memastikan bahwa perjuangan teman-teman di AKAR tidak sia-sia. Saya siap mendukung dari sisi kebijakan dan regulasi, agar hutan Ciremai tetap lestari dan bermanfaat bagi semua,” tegasnya.
Dukungan dan Harapan dari Komunitas
Silaturahmi ini mendapat sambutan positif dari para aktivis lingkungan yang hadir. Mereka berharap pertemuan ini bukan hanya sekadar diskusi, tetapi menjadi awal dari langkah nyata yang bisa segera diterapkan.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Pak Haji Rokhmat Ardian. Ini menunjukkan bahwa ada perhatian serius dari pemerintah terhadap kelestarian hutan. Harapan kami, komitmen ini benar-benar diwujudkan dalam bentuk program yang berdampak nyata,” ujar salah satu aktivis AKAR.

Sebagai penutup, Haji Rokhmat Ardian menegaskan bahwa perlindungan Gunung Ciremai bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau komunitas tertentu, tetapi merupakan kewajiban bersama. Dengan semangat gotong royong dan kesadaran kolektif, ia optimistis bahwa kawasan TNGC bisa tetap hijau dan lestari bagi generasi mendatang.
(Redaksi SangajiNews.com/wg)