Sangajinews, – Banjir besar yang melanda Kota Bekasi sejak Senin malam (3/3/2025) semakin meluas hingga Selasa (4/3/2025), menyebabkan lebih dari 16 ribu warga terdampak dan ratusan orang terpaksa mengungsi. BPBD Kota Bekasi mencatat sedikitnya 20 titik banjir di tujuh kecamatan, dengan daerah paling parah seperti Pondok Gede Permai dan Kemang Ifi, di mana ketinggian air mencapai 2 hingga 3,5 meter.
Dampak Banjir: Fasilitas Umum Tergenang, Transportasi Lumpuh
Banjir tidak hanya merendam pemukiman, tetapi juga mengganggu aktivitas di berbagai fasilitas umum, termasuk:
– RSUD CAM Kota Bekasi harus mengevakuasi pasien akibat genangan air.
– Stasiun Bekasi mengalami gangguan dengan ratusan sepeda motor yang terendam.
– Mega Bekasi Hypermall ikut kebanjiran, membuat panik pengunjung dan pedagang.
– Tol Bekasi Barat lumpuh total, memaksa pengalihan lalu lintas ke GT Bekasi Timur.
Selain itu, banjir juga menyebabkan PLN memadamkan 147 gardu listrik, berdampak pada 24.850 pelanggan. Pemadaman dilakukan demi keselamatan warga.
Upaya Penanganan dan Evakuasi Pemerintah Kota Bekasi bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk menangani dampak banjir. Sejumlah langkah yang telah dilakukan antara lain:
– Menyediakan lima perahu evakuasi di daerah terdampak paling parah
.- Mendirikan dapur umum dan posko darurat, yang langsung ditinjau oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
– Distribusi bantuan logistik terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga yang masih terisolasi.Saat ini, air mulai surut di beberapa wilayah, tetapi warga masih membutuhkan bantuan, terutama makanan, air bersih, dan alat kebersihan. Pemerintah Kota Bekasi terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pemulihan pasca-banjir.(hg)
9rfazc