Sangajinews, – Presiden RI Prabowo Subianto resmi meluncurkan Danantara (Daya Anagata Nusantara), sebuah sovereign wealth fund (SWF) yang bertujuan mengoptimalkan aset negara untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Danantara akan berfokus pada proyek strategis nasional, termasuk hilirisasi nikel, pembangunan pusat data AI, serta sektor energi baru terbarukan.BUMN seperti Adhi Karya dan PT PP menyambut baik kehadiran Danantara, yang diharapkan mampu mempercepat Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Menurut Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, Danantara akan membantu memperkuat kemandirian ekonomi nasional melalui pengelolaan aset strategis yang lebih efektif dan transparan. Presiden Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan menyasar lebih dari 20 proyek strategis nasional, mencakup sektor-sektor berdaya saing tinggi. Selain mendorong industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam, Danantara juga akan mengembangkan proyek pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, serta akuakultur.Konsolidasi aset negara dalam Danantara bertujuan untuk menarik investasi besar, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Dengan model tata kelola yang transparan, SWF ini diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Pemerintah menegaskan bahwa Danantara bukan hanya alat investasi, tetapi juga bagian dari strategi besar ketahanan ekonomi nasional. Dengan pengelolaan aset yang lebih optimal, diharapkan Danantara dapat meningkatkan daya saing industri domestik, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat.Beberapa analis ekonomi menilai bahwa langkah ini dapat memperbaiki efisiensi pengelolaan aset negara yang sebelumnya tersebar di berbagai BUMN. Namun, mereka juga mengingatkan pentingnya pengawasan ketat agar Danantara tetap berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik dan tidak menjadi beban fiskal di masa depan.Selain itu, dampak Danantara terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah juga menjadi perhatian investor. Beberapa pihak optimistis bahwa dana investasi ini dapat menarik modal asing, sementara yang lain menilai perlu waktu untuk melihat efek nyata dari kebijakan ini di panjan. Respon Pasar dan Tantangan di Masa DepanSejumlah investor dan pelaku industri menyambut baik kehadiran Danantara, terutama karena dapat membuka akses pendanaan bagi proyek-proyek besar yang selama ini sulit direalisasikan. Dengan potensi pendanaan mencapai ratusan triliun rupiah, diharapkan Danantara dapat mempercepat transformasi ekonomi berbasis nilai tambah.Namun, tantangan tetap ada. Transparansi dalam pengelolaan dana, efektivitas dalam memilih proyek yang benar-benar berdampak pada ekonomi, serta kestabilan kebijakan investasi menjadi faktor kunci keberhasilan program ini. Oleh karena itu, pengawasan dari berbagai pihak, termasuk DPR dan lembaga keuangan, akan sangat penting agar Danantara benar-benar dapat mencapai tujuannya sebagai pilar ekonomi nasional. (Uj)